Selamat Datang di Blog Bang Muis

Tiada yang lebih penting dalam hidup ini selain memberi makna atas apa yang telah di jalani, setiap tapak kehidupan hendaklah bermakna, bagi ku, bagimu, bagi semua... dan tapak tapak yang mengukir sejarah atas peradaban adalah tapak berharga, yang akan diingat manusia sepanjang masa, sebagaimana orang terdahulu melangkahkan tapaknya, adapun tapak ku dimulai hari ini,.. di saat ku menyadari betapa banyak kesia-siaan yang ku alami.. Allah,.. ampuni aku

Suprise di Syaiyyidul Ayyam

Diposting oleh Khumainy Sabtu, 14 Februari 2009 0 komentar

Pada 'Syaiyyidul Ayyam' kemarin tepatnya 17 Shafar 1430 H atau bertepatan dengan Tanggal 13 Februari 2009 M, ada suatu moment yang special yang tidak aku sadari, dan istriku pun tidak mengingatkan hal itu.. whats that?? ulang tahun abang iparku H. Nur Iskandar yang ke 35, kalau sebelumnya abang iparku yang pertama HM. Nur Hasa ultah kemarin Tgl 7 Februari 2009, nah yang barusan ini yang kedua H. Nur Iskandar, Pimred Borneo Tribune Pontianak, walaupun keluarga besar di sini menyambut dengan sekadar ucapan kasih & sayang (sudah tradisi), rupanya ada penyambutan yang mengesankan di luar sana, lucu, tegang, dramatis dan lifetime deh pokoknya. mau tau ceritanya?? nih dia cerita nya....

Bangun tidur di subuh hari, Jumat 13 Februari kemarin ada yang berbeda. Sebuah kue dengan lilin di atasnya. Tertera angka 35.
Aku salat subuh dua rakaat. Aku bersyukur bahwa Aku masih bisa menikmati subuh hari dalam kondisi tubuh sehat wal afiat. Doa bangun tidur: Alhamdulillahi ladzi ahyana ba'dama amatana wailaihin nusur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan saya dari mati yang sementara)benar-benar Aku camkan dalam pikir dan zikir.
Anakku Ocha yang menyusul bangun tidur segera meributkan kue ulang tahun ini. "Papa ulang tahun..." godanya, "ayo hidupkan lilinnya," pintanya.
"Tunggu Nada dan Bunda bangun dulu. Kita kumpul bareng untuk meniup lilinnya." Ocha terus merayu-rayu. "Ayolah Papa..."
Bi Sumi, Ira dan Dewi tiga orang "nanny" di rumah sedang sibuk dengan pekerjaannya. Nada dan Bunda menyusul bangun, dan lilin dinyalakan serta Aku kemudian meniup lilinnya. Ocha yang sudah tak sabaran memotong kuenya. Miring lagi. Aku tersenyum melihat keinginan kuatnya menyervis Papanya. Dalam hatiku bahagia, betapa anak usia 5tahun ingin berbakti. "Nak, semoga Engkau tumbuh jadi anak yang shalehah..." doaku di dalam hati. Maklum di dalam hati kecilku ada rasa getir berkecamuk. Antiklimaks dengan kue ulang tahun yang ditiup apinya.
Sebagai bentuk kebersamaan, semua menikmati kue ini. Aku, Ocha, Nada, Bunda serta the three nanny. Alhamdulillah. Semoga manis hidup ini terus terasa sampai akhir hayat.
***
Ocha kuantar berangkat ke TK Mujahidin. Aku terus ke kantor. Di kantor Aku melaksanakan tugas rutin sebagaimana biasanya.
Email Aku buka. AlarmBell mengucapkan selamat ulang tahun buatku. Aku tersenyum. Betapa internet yang menguasai datakupun tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun. Sungguh service excellent yang patut dipelajari dan diamalkan dalam rangka human relation yang terpuji.
15 menit sebelum jam 12 siang Aku berangkat ke Mesjid Raya Mujahidin. Aku ingin menikmati khutbah Jumat di hari ulang tahunku di mesjid terbesar milik Kalbar ini. Ketika memasuki mesjid dengan doa: Allahummaftahli abwaka rahmatik (Wahai Tuhan bukakan pintu kemenangan dan rahmat-Mu) tangan kananku meraba dompet. Maksud hati hendak mengisi celengan mesjid, tapi di sinilah Aku sadar bahwa walletku tertinggal di rumah.
Khutbah jumat seperti mewejangiku soal kehidupan. Soal hidup setelah mati. Ini kumaknai sebagai esensi dari ulang tahun. Ulang tahun sesungguhnya bukan panjang umur, tetapi jatah umur yang diberikan Tuhan terus berkurang. Aku sekarang sudah 35. Jika merujuk hadits Nabi bahwa "Ummatku rata-rata 60-70 tahun" maka Aku sudah separoh perjalanan. Hidupku tinggal separoh. Jika merujuk angka rerata seperti hadits Nabi. Pastinya, entahlah. Terpenting Aku harus siap "pergi" at any time. Semoga khusnul khatimah dan terus melakukan reportase alam barzakh (serius?)
Usai salat dan zikir ditambah salat sunnah dua rakaat, Aku tancap motor pulang ke rumah. Tangan dan lambung sudah bergetar karena lapar. Sementara Ocha yang sudah berada di rumah sejak pulang sekolah merengek minta makan. Aku memasakkan mie instan sebagai menu tambahan. Dan tatkala mie sedang diseduh telepon genggamku pun berdering.
"Bang...Abang cepatlah ke kantor. Ada orang komplein iklan. Abang neh ngape jak tak bisa dihubungi," kata Hesti, staf marketing dengan suara gugup bukan alang kepalang.
Aku tersentak. Indomie terasa los di tenggorokanku. "Papa kenapa?" tanya Ocha. Di sebelahnya ada Nada yang sedang lucu-lucunya. Usianya satu tahun setengah. Cerigasan karena baru pandai jalan, berlari dan berbicara.
"Papa harus ke kantor," kataku.
Dua pasang mata nan lucu itu mengiringi langkahku menjauh. Duhai Ocha dan Nada, Papa cinta kamu Nak!
Helm kupasang. Motor ku-start. Di benakku berkecamuk aneka setting-background. "Komplain iklan apa ya? Apa di Borneo Tribune sudah banjir iklan?" pikirku.
"Kemana kawan-kawan yang lain? Masak tetek bengek begini masih harus Aku?"
"Apa mungkin Hesty yang belum kenyang makan asam garam dunia marketing media sehingga gugup begitu rupa?"
Aku terus tancap gas. Dalam batok kepalaku hanya ada satu kata: tanggung jawab! Apapun harus Aku hadapi secara gentlement!
Dan Aku pun mendisain bahasa tubuh untuk menghadapi sesiapapun yang datang komplain. Apakah dia orang baik-baik hingga preman sekalipun. "Walam yakhsya ilallah!" prinsipku. Tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah!
Dan sampailah ban motorku ke halaman parkir. Kulihat sepi-sepi saja. Hanya ada satu mobil Innova hitam dan sejumlah kendaraan roda dua.
Aku melirik ke Kantin Borneo Tribune. Seorang melambaikan tangan kepadaku. "Biasa saja," pikirku. Kaki terus berlomba melompati tangga naik menuju ruang redaksi di lantai dua.
Ruang tamu ketatap seraya melangkah. Sepi juga. Masuklah Aku ke ruang redaksi. Kulihat Wapimred Tanto Yakobus bekerja dengan serius. Headphone menutupi telinganya. "Dasar Tanto, orang komplain kok tidak dilayaninya," gerutuku dalam hati. Kutatap pula awak redaksi yang sedang bekerja. Manager Umum, Asriyadi Alexander Mering, sahabatku sedang menekuni laptopnya. "Siapa yang komplain," pikirku dalam hati. Hanoto duduk di meja kerjanya dengan serius. Begitupula Rizki Wahyuni, Rosalinda hingga Andika Lay.
Pintu ruang administrasi dengan sikap gagah perkasa kubuka. Sepi hanya ada Lina, Hesty dan Dwi Syafriyanti. Dan belum sempat Aku bertanya, serentak mereka bangkit berdiri dan menyanyikan lagu Happy Birthday To You....dst dst.
Allahu rabbi, jeritku dalam hati. Aku dikerjain anak-anak. Tapi Aku terima ini sebagai sesuatu yang unik. Lebih unik ketimbang dahulu di tahun millenium anak-anak SD kelas 5 dan 6 menghadiahiku kue tart ultah karena Aku mengajari mereka Bahasa Inggris. Berkesan. Luar biasa berkesan.
Tumpeng dinyalakan lilinnya. Lilin dan angka 35 itu di atas nasi kuning tiga tingkat. "Nasi tumpeng gaya baru," ledekku dalam hati. Aku sudah mengubah mindsetku dari siap siaga menghadapi orang komplein kepada acara bahagia ultahku yang terspesial. tak terduga. Luar biasa.
Awak redaksi dan staf kumpul semua. Dirut W Suwito ikut hadir memberikan ucapan selamat. Aku masih gamang. Kaget. Tapi senang juga. Ini bentuk perhatian teman, kawan, sahabat kepadaku.
Lewat tulisan ini kepada teman, sahabat, keluarga dan anak-anakku serta siapa saja yang membaca, Aku merasa sebagai manusia dimanusiawikan sebagai manusia. Puji serta syukur kepada Allah tak terkirakan atas kenikmatan hidup ini. Semoga dengan syukur ini Allah akan tambahkan nikmatnya kepada kita semua. Semuanya. Love for all.
Aku sadar bahwa Aku ini bukanlah siapa-siapa. Aku tak ada artinya tanpa orang lain. Aku perlu bimbingan, tegur sapa dari kalian semuanya.
Ingatkan jika Aku lalai. Tegur jika Aku lupa. Tawashau bil haq watawa shau bilshabr. Saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Hanya dengan pola komunikasi dua arah secara objektif dan imani kita terhindar dari kelompok orang-orang yang merugi.
Bagi yang berulang tahun di Bulan Februari dan bulan apa saja, saya pun mengucapkan met ultah yah...Dan bagi teman, sahabat, keluarga yang sedang sakit atau terluka, saya juga berdoa semoga lekas sembuh. Luka dan sakit semua ada obatnya. Insya Allah. Semua datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

Oke deh om.. kalau demikian kami sekeluarga Mengucapkan Selamat Hari Jadi Yang ke 35, Semoga Umur yang telah di anugerahkan bernilai barokah dan semoga hari-hari ke depan menjadi manfaat bagi orang lain... Amin..

Lagi !! Aliran Sesat 'Tiket ke Surga'

Diposting oleh Khumainy Jumat, 13 Februari 2009 1 komentar

Samsul Hadi - detikSurabaya

Blitar - Sikat gentle ditunjukkan Suliyani, pimpinan aliran sesat 'tiket ke surga'. Dia siap mempertangungjawabkan semua ajaran yang telah disebarluaskannya apabila ajarannya dianggap menyalahi syariat agama.

Pernyataan tersebut disampaikan pria berusia 62 tahun itu saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya, Desa Jajar RT 02 RW I, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Kamis (12/2/2009).

Dalam keterangannya, dia menyebut ajaran yang disampaikannya biasa disebut dogma lima perkara. Ajaran itu hanya diberikan untuk mencari ketentraman hati.


"Saya tidak pernah manyalahi syariat agama mana pun. Jika MUI menganggap apa yang saya ajarkan salah, silahkan datang ke sini dan kita musyawarahkan mana yang benar," kata Suliyani enteng.

Bahkan dengan keyakinan tidak menyalahi syariat agama apapun, Suliyani merasa bangga jika pengikut dalam ajarannya berasal dari berbagai pemeluk agama di Indonesia. Para pengikut tersebut juga diakuinya datang dengan sendiri tanpa aanya paksaaan, dan iming-iming apapun.

"Sampai saat ini yang dari Islam, Nasrani, Hindu dan Budha. Rata-rata mereka cocok dengan apa yang saya ajarkan, karena memang bertujuan untuk menenangkan hati," ujar Suliyani.

Sementara dalam dogma lima perkara yang diakuinya mulai dikembangkan sejak tahun 1987 tersebut, Suliyani mengaku mengajarkan bagaimana manusia hidup berhak mengambil hak derajat, mengambil hak ikhlas, mengambil hak ilmu, memerangi rasa kesedihan dan ketidaktentraman, serta memerangi kesombongan atau merasa lebih.

Ajaran dasar mengenai dogma lima perkara diakui pula oleh Suliyani, didapatkan setelah melakukan pengembaraan hidup dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren lainnya. Dalam keterangan ini, sejumlah pondok besar disebutnya pernah disinggahi, antara lain Pondok Pesantren Gontor Ponorogo.

Selain itu, satu nama kiai yaitu, Almarhum Kiai Dimyati dari Desa Beran, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar juga disebutnya sebagai guru spiritual.

Sementara mengenai adanya sejumlah uang yang harus disetorkan pengikut alirannya, agar bisa mendalami ajaran yang disampaikannya, Suliyani membenarkannya. Dia biasa menyebut uang tersebut sebagai mahar, yang merupakan kompensasi atas apa yang diajarkanya, serta pemberian sejumlah doa.

"Meski ada batasan tertentu, besarannya yang menentukan bukan saya tapi yang mengikuti ajaran saya. Mereka memberikannya secara ikhlas, karena memang cocok dengan apa yang saya ajarkan," jelas Suliyani.

Mengenai adanya janji masuk surga bagi setiap pengikut yang telah menyerahkan sejumlah uang dan menjalankan ajaranya dengan benar, Suliyani membantahnya. Menurutnya, masuk dan tidaknya pengikutnya ke surga tidak ditentukan berdasarkan uang yang diberikan, melainkan mengikuti apa yang diajarkannya.

Bahkan, dia juga tidak menyangkal jika dengan setiap pengikutnya membuat surat pernyataan yang berisi kesanggupan mengembalikan uang, jika dalam waktu setahun keinginan pengikut tidak terpenuhi.

"Dengan hati tenang kita beribadah juga akan dapat dengan khusyuk, dan yang pastinya keinginan masuk surga juga semakin terbuka. Saya siap kembalikan uang yang diberikan pengikut, jika memang dalam setahun mereka tidak mendapatkan ketentraman dalam hidupnya," papar kakek 1 cucu ini.

Secara terpisah Sekretaris MUI Kabupaten Blitar Ahmad Su'udi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan terkait pengakuan Suliyani, tetap bersikukuh jika ajaran yang disampaikan tersebut menyimpang dari syariat Islam. Atas dasar tersebut, dalam waktu dekat MUI akan segera mendatanginya untuk meminta agar menghentikan ajaran tersebut.


"Tapi yang jelas sedekah dengan patokan tarif itu sudah menyalah ketentuan. Kita akan datangi Pak Suliyani di rumahnya, jika memang yang bersangkutan menginginkan seperti itu," kata Su'udi.(bdh/bdh)

"Pasukan Putih" Di Gaza

Diposting oleh Khumainy 0 komentar


Written by anr

Agresi brutal militer Israel ke Jalur Gaza masih menyisakan kisah-kisah menakjubkan. Sebagian orang menilai, itulah ayaturrahman (tanda-tanda kebesaran Allah) di bumi Jihad, Jalur Gaza. Para mujahidin menceritakan bagaimana munculnya "pasukan lain" berseragam putih saat perang Al-Furqan berlangsung. Siapa mereka?

Situs berbahasa Arab, islammessage.com, menulis, bahwa seorang mujahidin Al-Qassam menyebutkan bahwa ada sebuah rumah milik keluarga Dardunah, yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais tepatnya di jalan Al Qaram.


Pasukan Israel mendatangi rumah ini, seluruh anggota keluarga diperintahkan untuk duduk di sebuah ruangan, salah satu anak laki-laki diinterogasi, mengenai ciri-ciri para pejuang Al-Qassam.

Laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang Al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam.Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga pingsan, dan itu terjadi berturut-turut selama tiga hari. Setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang Al-Qassam memakai seragam hitam.

Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Seorang warga Palestina, dalam multaqalqasami.com, juga memiliki kisah lain, mengenai "pasukan putih" ini.

Ia mengaku, awalnya, ada seorang sopir ambulan yang dihentikan oleh pasukan Israel dan ditanya, apakah dia dari kelompok Hamas atau dari Fatah? Dan sopir malang itu menjawab. “Saya bukan kelompok mana-mana, saya cuma sopir ambulan”, jawabnya.

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya. “Pasukan yang berpakaian putih-putih di belakangmu tadi, masuk kelompok mana?”. Si sopir pun kebingungan, karena ia merasa tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu”, adalah satu-satunya jawaban yang dimiliki si sopir.

Jadi, siapa pasukan berseragam putih-putih yang senantiasa “menghantui” pasukan Zionis-Israel itu? (hidayatullah)

RIWAYAT

Diposting oleh Khumainy Kamis, 12 Februari 2009 0 komentar

Namaku Shah Khumainy Lahir di Sekura - Kabupaten Sambas pada 11 April 1980 tempatnya hari kamis, jadi hari ini adalah hari kelahiranku hanya tanggalnya tidak tepat. daan ape ape be. aku terlahir dalam keluarga sederhana ayah PNS (Pegawai Negeri Sipil) ibu ku juga PNS (Pekerja Nekad di Sawah) habis kerjanya pergi subuh pulang sore. Ohya .. belum kenalan ya.. Ayahku bernama SALIM MUSNI BAKRI dan ibuku bernama CHADIMAH ADAN, dari dulu aku heran kok wajahku ganteng amaaat?? rupanya ibuku tuh.. bunga desa di kampung (HAHAHAH NARSIZ benerrrrrrr..!!!" ndak masalah men, mumpung masih idup, ya nggak coy, yoi yoi..) saudaraku ada 9 (sebenarnya) namun karena Allah lebih sayang pada kakak ku yang nomor 2 (MUFHIMA) ia di panggil_Nya ketika masih berumur 2 tahunan, jadi fotonya belum sempat di ambil (tak punya camera ketika itu th. 1970-an), oke cukup sedihnya.. sekarang ku jelasin satu persatu,

nih dia saudaraku semua...

1. WASILAH ANIM
2. ALL THANAFIZY
3. MUFHIMA (Almh)
4. MAF'ULA
5. KHATIBA
6. SHAH KHUMAINY (gue nih...)
7. GHANIYA
8. JUARNINGSIH
9. MULTHAZIMY

nih... fotonya,...

hanya kami bertiga yang cowok, yang lainnya CEWEEEEEK semua, tapi heran cowok yang satu itu (abangku no.2) sampai sekarang belum kawin-kawin juga padahal umurnya udah hampir 40 tahunan (1971 - 2009), mudah-mudahan yang baca profil ini ada yang tertarik mau jadi istrinya. amin...

oke, kembali pada diri ini, he he ... sejak kecil aku akrab dengan kegiatan masjid (sejak SD), di takdirkan Allah bersekolah di SDN NO. 26 SEKURA, SMP NEGERI 1 SEKURA, trus SMA sebenarnya aku kepingin masuk STM di pontianak, namun berhubung ketika itu nilai matematika ku rendah, sedangkan yang di tuntut ketika itu harus nem (ndak seperti sekarang) maka aku urungkan niat dan mengarahkan map pendaftaran ku ke SMEA 2 PONTIANAK (sekarang SMK NEGERI 3 PONTIANAK) tes sudah di ikuti, ketika itu nomor urutku 212 (wiro sableng kali') tapi nilainya pun kayaknya sableng juga.. aku tidak di terima ketika itu (1996), so.. aku nganggur setahun jadi tukang parkir di GOR Khatulistiwa dan separuh tahun ku jalani dengan keasyikan menjadi orang terkaya sepontianak ketika itu, gimana tidak mobil dan motorku tiap menit berganti-ganti, tapi sering juga diambil orang tanpa permisi (DASAR TUKANG PARKIRRR..).

hingga suatu malam aku bertemu dengan seorang bapak-bapak kurus tinggi setinggi janggutnya yang menggantung rapi dan beruban, mengenakan sorban putih kusam, berjubah hijau lumus, tapi harum 1000 bunganya begitu menggoda (jangan salafi ya... (salah fikir)). bapak paruh baya ini menghampiri ku yang baru aja selesai menunaikan sholat isya di masjid baiturrahman - bansir III, ia adalah orang ketapang yang khuruj ke kampung banser ini (aduh.. aku lupa namanya) sudah 2 hari ia di sini besok harus pindah lagi ke masjid lain, ia mengajak ku berbincang sejenak sambil minum susu jahe hangat, biasanya sih sehabis isya aku langsung pulang trus ke rumah si hery untuk mejeng, soalnya malam-malam banyak cewek lalu lalang di bansir. lalu bapak ini dengan tanpa jarak (tua-muda) ngobrol tentang sesuatu yang belum pernah ku dengar sebelumnya (MLM Syurga) aku ngajak 2 orang dua orang ngajak lagi 2 lainnya, untuk apa??? MAKMURKAN MASJID. trus ia membeberkan hadits-hadits yang memang belum pernah juga ku dengar dalam bahasa malaysia, (memang sebelumnya aku pun tidak pernah membaca buku hadits, mana shohih mana dhoif, I dont know). namun semua hadits-hadits itu bernama menyemangati, ku lihat judulnya "FADHAIL AMAL" buku nya tebal dan kumuh, berdaki, ada beberapa yang sobek (mungkin keseringan di baca). sampai akhir pembicaraan aku di ajak nginap malam itu di masjid untuk sama-sama tahajjud dan mendengarkan ceramah subuh harinya, aku sebenarnya tidak yakin akan bangun tapi di sana aku di ajarkan caranya tidur.. akhirnya bangun juga pukul 2 malam 'subhanallah' ini lah tahajjud ku yang pertama dalam se umur hidupku. nah, sejak saat itulah aku jadi rajin sholat.... 3 bulan kemudian aku pun pulang kampung untuk melanjutkan sekolah yang tertunda 1 tahun ini.

hari cerah, 28 Juli 1997 aku di terima di SMK NEGERI 1 TELUK KERAMAT - Kab. Sambas, begitu masuk langsung di daulat untuk menjadi ketua osis, baru kelas 1 udah di suruh ngurus osis, bawahanku kelas 2 dan 3 semua.... ah, bingung. osis aja aku baru kenal. kalau pramuka memang aku kenal sejak kelas 4 SD, bahkan udah sampai LT III di SECATA B singkawang. ku terima juga jabatan itu, selama setahun bersekolah banyak yang telah ku dapatkan di sekolah ini, mulai cara belajar komputer yang semi militer, ngetik system buta, bahasa inggris pake' scrabble dan sebulan conversation terus, trus guru yang ngajar kayak di dapur kami, abis merokok tak putus-putus selama jam pelajaran berlangsung hingga guru yang paling gokil (sendawa tiap 5 menit) di segala cuaca. 19 juni 1998 menjelang, pembagian raport pun berlangsung, namun begitu pulang ke rumah aku bertemu kakak ku yang tertua sengaja datang dari pontianak untuk menjemputku melanjutkan bersekolah di sana, (pontianak??) wah.. dalam hatiku, memang ini yang ku inginkan...., aku pun meminta pendapat teman-teman osis semua dan guru-guru juga, akhirnya mereka pun merestui meskipun berat, khusus teman osis. surat pindahpun keluar, beserta keluarnya aku dari sekolah ku itu... da da..h, pak rahman HAR, kepala sekolah yang baru saja menjabat ketika itu menggantikan bapak Sy. Ali Bizar, perjalanan di teruskan. map ini di arahkan kembali ke SMK Negeri 3 Pontianak, (kenapa mesti di sini lagi ya??). oh... banyak sekali hikmah yang ku dapatkan di sinilah aku bertemu Zafanis (zaini, ahmad yani, fitriadi, asmunandar, nuryadi, aris pratama & suprayetno) teman-teman majelis taklim ulil albab lainnya, hingga sekarang aku jadi aktivis nasyid. ada yang lucu di sini, ketika MOS, terjadi tarik-menarik antara Majelis Taklim dan Osis, kedua-duanya menginginkan aku untuk memimpinnya, pilihan ku jatuh kemajelis taklim (coz aku ingin berdakwah disini).. dan di osis, aku undur diri menjadi wakil ketua saja, kandidat yang kalah ku suruh jadi ketua, semua setuju SELESAI MASALAH... banyaklah yang terjadi di sekolah, ente pun tahu lah...

Selanjutnya..... Cerita Tentang Zafanis, Mau ikut?? just clik

hingga akhir sekolah, dapat ujian satu lagi, seminggu menjelang ujian kompetensi akhir sekolah zafanis mendapatkan kesempatan untuk ikut Festival nasyid yang di gelar majalah TREN di UI Depok-jakarta, aku bingung memutuskan,.. kak long bilang, kau udah besar, kau tau yang terbaik, pertimbangkan sendiri. teman-teman zafanis semua menguatkan untuk ikut, sedangkan cs ku di sekolah (netti, kasnadi, sriyati, lili, dewi) menyarankan untuk tidak usah ikut, ujian ini menentukan kelulusan juga di jurusan ku (akuntansi). timbang punya timbang akhirnya aku nekad ikut sama teman-teman zafanis, kami pun serius latihan, pernah di datangi pak RT "suruh berenti-udah malam", padahal baru jam 11 (he he he maklum anak nongkrong semua) trus pernah latihan siang hari, pintu kamar kami latihan di banting pintu oleh orang yang rupanya lagi tidur siang di kamar sebelah... astaghfirullah... maaf deh bro, kalau ente masih ingat., namun di situlah kekuatan di peroleh.. hingga waktu berangkat pun tiba, kira-kira tgl. 18 april 2000 malam kami menuju pelabuhan pontianak, menggunakan kapal barang Caraka III, kami menelusuri laut nih fotonya...

kesempatan dalam perjalanan tidak di sia-siakan, kami gunakan untuk latihan... he he asyik, seumur hidup kayak gini cuman sekali itu tuh..

hasilnya??? tidak sia-sia men, juara II se JABOTABEK, dengan menggunakan nama mahasiswa kalbar yang tinggal di depok, maklum lah nasyid di pontianak baru zafanis doang...

saking gembiranya dapat juara dua sampai dengan PEDE nya ngamen di stasiun kereta api manggarai sambil nunggu kereta api datang (setengah jam), nggak percaya nih fotonya...


ha ha ha ha ha, aku sering tertawa sendiri melihat dokumentasi ini, kok mukanya tebal amat ya??? tapi seru juga bro, asyik deh pokoknya, pengalaman pertama kali ke jakarta di isi dengan hal yang kayak gituan, penontonnya ramai lagi, mungkin di kirain topeng monyet kali. syukur-syukur tidak ada yang menaruh uang receh di songkok ku, ntar di kirain pengamen lagi...
Oke deh,,.. cukup cerita zafanisnya, ada yang terpotong nggak?? tentu saja tapi mohon maaf lah atas kekurangan itu.

nah, pembaca yang budiman... sejak festival di jakarta itulah hobiku jadi berubah total, berpengaruh hingga ke cara hidupku. lebih islami, cendrung menyukai kebenaran, dan berteman pun di tempat yang benar. makanya aku yakin sekali grup nasyid bisa merubah pribadi seorang pemuda yang mungkin jauh dari kebenaran paling tidak hal ini melahirkan generasi yang hanif gitu lah... ya Allah amin... namun akhir-akhir ini nasyid sering di fatwakan bid'ah oleh sebagian orang, duh.. bagaimana ini...????

Ohya... tentang keluarga belum ya??... ekhm.. ekhm.. aku sudah menikah, tepatnya tanggal 5 september 2004, sesuai dengan azam ku sejak SLTA, sedapat-dapatnya menikah di umur 25, tapi Allah berkehendak lain, umur ku masih jalan 24 aku sudah mendapatkan seorang akhwat bernama Lina Warda anak seorang tokoh masyarakat sungai raya dalam yang juga imam masjid raya mujahidin H. HASAN HAR, ia ang cantik, anggun, berwibawa, santun, lembut, apa lagi ya... pokoknya all for you lah darling... cup cup mmmmuahh...,

satu tahun pernikahan kami di karuniai anak laki-laki pada hari kamis, 7 - 7 - 2005 lahir dirumah (kamar kami), tepatnya pukul 21.55 WIB malam hari, saking syangnya ku beri nama anak ini = SHAHZADA FAZLI JANHALWANY, janhalwany itu singkatan dari (Jantung Hati Lina Warda dan Shah Khumainy) dan barokah datang lagi dengan kehadiran anak ku yang kedua, Lahir di rumah sakit swasta Antonius, lho kenapa??? karena istriku telat melahirkannya udah 7 hari... so di rangsang deh di sana, kasihan dia kesakitan, ku temani ia hingga melahirkan kebetulan kamar bersalin hanya satu tempat yang terisi jadi aku boleh masuk. tak lama seorang bayi keluar beserta bungkus air ketubannya, seketika bidan tua yang dayak banget itu menangkap dan menarik kepalanya, crossss... lahir tanpa setitis darahpun melekat di tubuhnya, putih bersih dan agak keriput. lahir pada hari Rabu, 16 - 7 - 2008 (wah.. dua dua nya bulan 7) istriku juga lahir bulan 7, untuk buah hati kedua ini ku beri nama SHAHZADA FAKHRI WILDANY, wildany itu singkatan dari Dwi Love Lina WArda & Shah Khumainy... he he,

sekarang ini aku bekerja freelance, dahulu pernah bekerja di agen majalah SABILI, trus di BILL SHOP IKHWANUL MUKMININ sekaligus menjadi MARBOT di sana, kemudian tukang ketik di rental THOYIB COM (udah tutup sekarang). sempat juga mengajar di TK ALMADANI, setelah magang 1 bulan di TK AL AZHAR, ketika akan menikah, aku mengundurkan diri, kemudian di terima bekerja di MASJID MUJAHIDIN sebagai tukang sedot karpet masjid, pernah pula mengajar di MIS IMADUDDIN sebagai guru MULOK, karena yayasan IMADUDDIN menilaiku kreatif menciptakan hal baru, namun karena nanti juga akan ada klasifikasi entah apa namanya, aku pun mengundurkan diri.. coz aku tak punya titel, pekerjaan ku lanjut di yayasan mujahidin sebagai IT hingga lah sekarang... Oh ya beberapa bulan yang lalu aku diterima kerja di ikhwanul mukminin sebagai sekretaris eksekutif, namun tugasnya berat sekali dengan gaji 700 an lagi pula ada some one yang membuat mood ku jadi buruk. akhirnya aku pun mengundurkan diri lagi, wal hasil sekarang ini aku freelance, namun tetap ke masjid mujahidin dan ngumpul di radio mujahidn untuk mengupdate ilmu di sana, bergaul dengan orang-orang pintar, berilmu, sekaligus cari 'can'.

akhirnya ku bertanya pada diri sendiri,... mengapa aku ini, apa sebenarnya yang terjadi padaku yah?? sepertinya terkesan tidak tetap pendirian, hingga suatu saat seorang teman akhwat menegurku dengan kata "abang ndak tetap pendirian" meskipun ia menegur blog ku yang gonta-ganti template dan judul, seperti sekarang ini nih...

ah.. tidak ku sia-siakan teguran ini, mungkin memang begitulah aku, makanya harus berubah.. ku coba berubah mulai sejak ia mengatakan kata-kata itu padaku, ku mulai dari cara berbicara pada orang lain, trus sekarang ku benahi caraku berpakaian, entah apa lagi nanti yang akan ku lakukan. ku hanya berharap Allah SWT memimpin diri ini agar tidak tersalah langkah, riwayat ini ku tulis pun sekadar mengingat sejarah hidup, karena bung karno pernah berkata 'jangan pernah melupakan sejarah' yang dimaksudkan tentunya agar kita bercermin, agar jangan seperti keledai, "jatuh ke dalam lubang yang sama dua kali"

aku ingin menjadi orang yang setegar karang di lautan (tetap pendirian), tak tergoyah kan badai, namun luluh oleh usapan air (air = iman/kebenaran, ya Rabbli bimbinglah diri ini.

Rembulan

Diposting oleh Khumainy Selasa, 10 Februari 2009 2 komentar

Yah.. kira-kira seperti itulah tampilan purnama tadi malam, mengingatkan aku pada teman-temanku 10 tahun yang lalu ketika kami berkumpul bersama menciptakan lagu, namun pada malam itu hujan begitu lebatnya, sedang kami semua kedinginan dalam kepungan dingin malam dan kepulan asap rokok dari teman ku yang tiada putus-putusnya bak cerbong asap kereta api, pus.. pus... pus..., ahmad yani, asmunandar, fitriadi, suprayetno, zaini, nuryadi, aris, dan aku sendiri. duduk melingkar di teras pintu rumah asmunandar di komplek masjid UT kota baru. sambil ngobrol diam diam si ahmad yani bergumam sendiri sepertinya menyanyikan sebuah lagu, iramanya begitu lembut dan enak di dengar, aris teman ku bertanya "lagu ape yan?"... tadak, kata yani menimpal,. lalu zai menyahut lagi, "cobe jak awak nyanyikan" lalu yani pun bernyanyi....

Rembulan Bersinar terang di awan
seorang hamba bersujud di tengah malam
rendahkan diri mendekat ilahi
dengan hati khusyu' ia berdoa

Ya Allah.. ampuni dosa ini
dari dosa yang tlah kami lalui
Ya Allah.. Sadarkan hati ini
dari segala kesalahan kehilafan diri
Hinanya hamba di hadapan Mu
kecil laksana zarah semu semata

OH Tuhan.... Tunjukkan padaku
terangi kami dengan cahaya iman
di dalam keruhnya dunia, tlah penat rasanya jiwa
kami mohon.........

Judul : Tahajjud
Cipt : Ahmad Yani / Zafanis (1999)

lagu ini sempat menjadi top request di kalangan anak-anak pengajian, tentunya kalau ada acara muhasabah dan daurah-daurah di lingkungan kampus, mereka yang bisa mengundang group kami sekarang udah pada jadi anggota dewan, subhanallah.... yang kemarin nyuguhin kue, yang sibuk ke sana-kemari nenteng handphone nokia 3310 sekarang udah jadi staf di dewan kota. masya Allah... apalagi yang biasa ku lihat nungguin sekretariat ketika kami berlatih (numpang), sekarang udah punya mobil dan istri + beberapa anak.
sungguh perubahan suasana begitu cepat, semakin aku sadar akan janji Allah dalam Al Quran

bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar Ra'd : 11)

kadang ku bertanya pada diri sendiri... apakah aku masih banyak dosa ya??, apakah aku ini belum puas-puas juga bergelut dengan penatnya dunia?? seperti lagu yang kami ciptakan bersama di atas?? lalu apa sih ukuran sukses itu?? trus, kalau bingung begini, tentu arah hidup tidak akan jelas, oh.. tugu khatulistiwa, aku cemburu padamu yang istiqomah menunjuk arah tujuanmu, tidak berubah walau di terpa waktu. Ya Allah bimbinglah aku

Lencana Facebook

Comment Anda